Assalamu'alaikum Wr. Wb.

selamat datang di blog kami

logo boys 6

logo boys 6
menjungjung tinggi dunia dan akherat

Rabu, 28 November 2012

Kamis, 29 november 2012

Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa

1. Pemakaian Perlengkapan
Perlengkapan yang dibeli selama periode akuntansi tentu tidak akan utuh sampai akhir periode. Sebagai perlengkapan akan dipakai selama periode akuntansi berjalan dan sebagian lagi akan tersisa sampai akhir periode akuntansi.
Contoh 1
Dineraca Saldo tanggal 31 Desember 2011, Nilai akun Perlengkapan Rp 1.500. setelah diadakan perhitungan Perlengkapan yang ada digudang (tersisa) sebesar Rp 600, maka jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
Beban Perlengkapan Rp 900
Perlengkapan Rp900
Jumlah perlengkapan yang digunakan dihitung dengan cara sebagai berikut:
Perlengkapan Awal (Neraca Saldo) 1.500 - Perlengkapan Akhir Rp600 =Rp 900
Contoh 2
Perlengkapan yang digunakan (Terpakai) sebesar Rp 200 ,maka jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
Beban Perlengkapan Rp 200
Perlengkapan Rp200

2. Penyusutan Aktiva Tetap
Semua aktiva tetap (kecuali tanah) setiap akhir periode disusutkan harganya
Contoh 1
Dineraca Saldo Peralatan Sebesar Rp 5.000.000. Pada akhir periode Peralatan disusutkan sebesar 10% dari harga perolehannya. berdasarkan data tersebut, maka jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Beban Penyusutan Peralatan Rp500.000
Akumulasi Peny. Peralatan Rp500.000
Jumlah penyusutan dihitung dengan cara sebagai berikut:
Peralatan Rp5.000.000 x 10% = Rp500.000
Contoh 2
Peralatan dineraca saldo Sebesar Rp 5.000.000. Peralatan disusutkan dengan metode garis lurus dengan umur 5 tahun dan nilai residu Rp 500.000, maka jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Beban Penyusutan Peralatan Rp75.000
Akumulasi Peny. Peralatan Rp75.000
Jumlah Penyusutan dihitung dengan cara sebagai berikut:
Perolehan awal – Nilai Residu
Umur penyusutan
(5.000.000 -500.000)/5 = 900.000 Beban Peny. Per Tahun
900.000 : 12 = 75.000 Beban Penyusutan Per bulan
Contoh 3
Pada akhir periode Kendaraan disusutkan sebesar Rp200.000, maka jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Beban Penyusutan Kendaraan Rp200.000
Akumulasi Peny. Kendaraan Rp200.000

3. Beban dibayar dimuka
Perusahaan sering melakukan pembayaran beban yang dapat dimanfaatkan untuk beberapa periode, bahkan melebihi batas akhir suatu periode akuntansi.
Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mencatat beban dibayar dimuka, yaitu saat pembayaran diakui sebagai aktiva dan pada saat pembayaran diakui sebagai beban. Cara membuat ayat jurnal yang dibuat peyesuaian untuk kedua cara tersebut, adalah sebagai berikut:
Contoh 1
a. Saat Pembayaran diakui sebagai Aktiva
Pada Tanggal 1 Mei 2011 dibayar sewa gedung untuk 1 tahun sebesar Rp 48.000, maka jurnal penyesuaian sebagai berikut:
Beban sewa Rp 32.000
Sewa dibayar dimuka Rp 32.000
Perhitungan jumlah beban tersebut di mulai dari bulan Mei sampai bulan Desember adalah 8 bulan. Maka besarnya beban 8/12 x Rp48.000 = Rp32.000
b. Saat Pembayaran diakui sebagai beban
Sewa dibayar dimuka Rp 16.000
Beban sewa Rp 16.000
Perhitungan jumlah beban tersebut di mulai dari bulan Januari sampai bulan April adalah 4 bulan. Maka besarnya beban 4/12 x Rp48.000 = Rp16.000
Contoh 2
Sewa dibayar dimuka dineraca saldo Rp 900.000. pada akhir periode akuntansi sewa dibayar dimuka untuk 1 tahun dihitung mulai tanggal 1 november, maka jurnal penyesuaian sebagai berikut:
a. Saat Pembayaran diakui sebagai Aktiva
Beban sewa Rp 150.000
Sewa dibayar dimuka Rp 150.000
2/12 x Rp 900.000 = Rp 150.000
b. Saat Pembayaran diakui sebagai beban
Sewa dibayar dimuka Rp 750.000
Beban sewa Rp 750.000
10/12 x Rp 900.000 = Rp 750.000

4. Pendapatan yang diterima dimuka
Penerimaan pendapatan diterima dimuka dapat diakui sebagai utang dan pendapatan
Contoh:
Pada 1 April 2007 diterima pendapatan sewa 2 tahun sebesar Rp 96.000, maka jurnal penyesuaian sebagai berikut:
a. Saat Penerimaan Pendapatan diakui sebagai Utang
sewa diterima dimuka Rp 36.000
Pendapatan Sewa Rp 36.000
Perhitungan jumlah Pendapatan tersebut di mulai dari bulan April 2007 sampai bulan Desember 2007 adalah 9 bulan.
Maka besarnya Pendapatan 9/24 x Rp96.000 = Rp36.000
b. Saat Penerimaan Pendapatan diakui sebagai Pendapatan
Pendapatan Sewa Rp 60.000
Sewa diterima dimuka Rp 60.000
Perhitungan jumlah Pendapatan tersebut di mulai dari bulan Januari 2008 sampai bulan Maret 2009 adalah 15 bulan.
Maka besarnya Pendapatan 15/24 x Rp96.000 = Rp60.000

5. Beban yang masih harus dibayar
Sering terjadi pada akhir periode akuntansi masih ada beban yang masih harus dibayar. Beban tersebut harus dicatat dalam ayat jurnal penyesuaian.
Contoh;
Gaji yang masih harus dibayar sebesar Rp200.000, maka jurnal penyesuaiannya;
Beban gaji Rp200.000
Utang gaji Rp200.000

6. Pendapatan yang masih harus diterima
Contoh 1
Pada Tanggal 31 desember 2007 perusahaan harus menerima pendapatan bunga sebesar Rp 24.000 yang dibayarkan setiap 1 Maret dan 1 September, maka jurnal penyesuaiannya;
Piutang bunga Rp160.000
Pendapatan Bunga Rp160.000
Perhitungan bunga yang masih harus diterima, yaitu sebagai berikut;
4/6 x Rp24.000 = Rp 160.000
(waktu 4 bulan dihitung dari 1 September sampai 31 Desember)
Contoh 2
Tanggal 31 Desember 2010 bunga simpanan dibank untuk bulan desember sebesar Rp50.000,- belum diterima, maka jurnal penyesuaiannya;
Piutang bunga Rp50.000
Pendapatan Bunga Rp50.000

Rabu, 21 November 2012

Tauhid Sebagai Landasan Ibadah Kepada Allah SWT.


Apa itu tauhid?
Kata tauhid itu bersinonim dengan esa. Bertauhid berarti mengesakan. Esa
google.com
sendiri memiliki arti tunggal atau satu. Kata tauhid ini, dinisbatkan kepada Allah, sebagai wujud tunggal, yang tak dapat disamai dengan apapun. ketika kita mendengar seorang dai yang menyatakan, “Tauhidullah!” arti harfiahnya adalah bertauhidlah kepada Allah. Secara terminology, bahwa kita diingatkan agar selalu mengesakan Allah. Menunggalkannya dimanapun dan dalam kondisi apapun.
“Katakan: Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakan. Dan tidak ada seorang pun setara dengan-Nya.” (QS. 112:1-4)
Obrolan tauhid adalah obrolan aqidah. Yang sakral dan mesti dengan hati, karena tauhid berkaitan dengan keyakinan. Namun demikian, kita tidak mesti terjebak kepada peristilahan, akan tetapi, harus dapat menyeimbangkan antara konsep tauhid dan realisasinya.

Selasa, 26 Juni 2012

kehudupan dunia dan akairat.

semuanya harus seimbang antara dunia dan akhirat.........


« مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا كُتِبَ لَهُ وَمَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ »
Rasulullah saw. Bersabda, “Barang siapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah memecah-mecah urusannya dan menjadikan kemiskinan di depan matanya. Dia juga takkan mendapatkan dunia kecuali yang telah ditetapkan atasnya. Dan barang siapa yang menjadikan akhirat sebagai niatnya, maka Allah menghimpun urusannya, menjadikan kecukupan
ada di dalam hatinya, dan dunia pun menghampirinya sementara ia memandangnya sebagai sesuatu yang hina.” (HR. IbnuMajah)

Sabtu, 02 Juni 2012

Jumat, 12 Agustus 2011

JANGAN AMBIL PUSING SOAL CEWE MAH!!!!!!!!!!!!!!

jka anda sebel terus sama pasangan mu, anda harus ambil air wudhu lalu salat deh minta sama allah agar anda di berikan hati yang tenang dan diberikan kesabaran,
jika itu masih belum terlaksana, jangan berpikiran negatif dulu, mungkin allah tak mengabulkan doa anda karena anda akan ditaikan derajat anda disisi allah swt.